Anambas – Pada pukul 10.00 Wib, Tim Search And Rescue (SAR) gabungan yang terdiri dari Sat Polairud Polres Kepulauan Anambas, Basarnas dan BPBD berhasil menjemput tiga nelayan yang menjadi korban pompong tenggelam di lokasi tambang Migas di area laut RIG Belanak, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau, Sabtu, ( 21/09/2024 )
Proses penjemputan nelayan dilakukan di Selat Matak, setelah kapal milik perusahaan Star Energy, KM Ops Astrid membawa nelayan itu dari lokasi kejadian.
Adapun ketiga nelayan yang dijemput itu yaitu Karnalim (38), Ismail (41) dan Andi (27). Masing-masing berdomisili di Desa Tarempa Timur, Kecamatan Siantan.
Kepolres Kepulauan Anambas, AKBP Raden Ricky Pratidiningrat, S.I.K., M.H., melalui Kasat Polairud Polres Kepulauan Anambas, IPTU Giofany Casanova membenarkan kejadian tersebut dan mengatakan proses penjemputan nelayan dilakukan setelah petugas berkomunikasi dengan pihak perusahaan mengenai evakuasi korban.
“Mendapatkan informasi kejadian tersebut, kita langsung komunikasi dengan perusahaan, apa kita jemput di lokasi tambang Migas atau perusahaan yang mengantarkan ke sini (Tarempa),” kata Kasat Polairud Polres Kepulauan Anambas, IPTU Giofany Casanova
Berdasarkan hasil komunikasi itu, disepakati jika perusahaan yang mengantarkan korban ke Tarempa, dengan catatan kapal hanya labuh jangkar di Selat Matak.
“Karena kapal mau isi air tawar di Bayat, jadi kita sepakat korban dijemput di tengah Selat Matak,” sebut IPTU GioFany Casanova
Nakhoda KM Ops Astrid, Yudha Irnazan menambahkan proses penyelamatan nelayan berlangsung dramatis mengingat kondisi cuaca kurang membaik.
“Alhamdulillah selamat semua, nelayan kita sudah serahkan ke Tim SAR, kami ada sedikit membantu memberikan santunan, masing-masing mendapatkan 1 karung beras, Itu yang bisa kami berikan,” kata Nahkoda KM Ops Astrid, Yudha Irnazan.
Sedangkan untuk peralatan pompong nelayan yang berhasil diselamatkan antara lain satelit, radio dan gps serta fiber bix oil eastert pihaknya akan menyerahkan ke bos dari ketiga nelayan itu.
“Kalau peralatan kapal kita serahkan ke bos mereka. Kebetulan posisi bos mereka ada di Bayat, kami pun mau kesana isi air tawar. Sekalian kami yang serahkan barang barang tersebut,” ujar Yudha Irnazan, Nahkoda KM Ops Astrid.
Untuk kerugian materil saat ini berkisar kurang lebih Rp 60.000.000 ( Enam puluh juta rupiah ) yang dimana terdiri dari satu (1) unit pompong beserta mesinnya. Kasat Polairud Polres Kepulauan Anambas, IPTU Giofany Casanova menghimbau para nelayan dan masyarakat yang akan bepergian menggunakan transportasi laut meningkatkan kewaspadaan serta mematuhi segala protokol keselamatan yang telah ditetapkan, ujarnya.
Sumber: Humas Polres Anambas