Batam – Perkembangan teknologi tidak selamanya memberikan dampak positif, salah satu dampak negatifnya adalah berkembang biaknya Prostitusi Online atau Penjualan Manusia (Pelacuran Online). Hasil dari penelusuran media Titah News salah satu Hotel yang diduga melakukan Prostitusi Online adalah ASKA Hotel yang bertempat di kawasan Kepri Mall Batam, 14 Mai 2024.
Mencoba komfirmasi kepada salah satu pekerja seksual korban Prostitusi Online di ASKA Hotel mengatakan bahwa dia bekerja karena telah berhutang kepada Bos. “Saya tertekan disini Om, saya sebenarnya ngak nyaman bekerja. Tapi saya ada hutang, kalau belum lunas saya ngak bisa keluar dari sini,” ungkap D nama inisial.
Dari penelusuran bisnis Prostitusi Online yang di lakukan di kota Batam dengan cara menebar akun media sosial pekerja seksual dan menawarkan diri kepada akun lawan jenisnya. Pekerja tersebut langsung menawarkan BO, jika target tergiur maka akan berlanjut kepada tawar menawar. Jika harga di sepakati maka target di minta untuk membeli tiket ke Bukalapak dan biasanya juga dapat di bayarkan ke Indomaret, Alfamart atau via transfer. Setelah itu target di minta memberikan jaminan bayar Hotel, jika target orang baru maka di minta memberikan Deposit kepada Bos Prostritusi tersebut. Jadi laki-laki yang menjadi target haruskan membayar sebelum jumpa wanita pekerja seksual sebanyak lebih kurang Rp. 1000.000,-
“Uang jaminan dan deposit bisa dikembalikan pak setelah ngamar,” kata Papi Prostitusi Online bernama Bintang Saputra.
Bintang juga mengatakan, “Kita prostitusi online menutup rapat ya pak, masalahnya kita tidak mau hotel tercatat jual beli leadis,” pesan yang disampaikannya via Whatshapp.
Prostitusi Online ini sangat dijaga ketat kerahasiaannya begitu juga nama hotel, tapi melalui BS terucap bahwa ini melibatkan Bos Hotel. Saat komfirmasi ke casir ASKA Hotel, karyawan mengatakan bahwa tiket dan permainan itu tidak ada di Hotelnya. “Kami tidak pernah menerima uang pembayaran dari tiket seperti itu pak, biasanya kalau mau bayar kamar bisa trnsfer langsung ke rekening Hotel,” jelasnya.
ASKA Hotel bukan satu-satunya tempat Prostitusi yang ada di kota Batam, masih banyak hotel lainnya malakukan prostitusi dengan menyediakan pekerja seksual dengan cara Prostitusi Online.
Ketua IPK Kepri Budi Purba saat dikomfirmasi awak media menyebutkan bahwa praktek Prostitusi di Kota Batam sudah sangat menjamur. “Sudah terlalu bebas dan terang-terangan Prostitusi Online di kota Batam ini. Kita minta kepada Aparat agar dapat mengungkap pelaku usaha Prostitusi Online di kota batam ini,” ujarnya.
“Kami juga sudah mengawasi dan memantau baik dari akun sosial media maupun di lokasi-lokasi hotel yang di jadikan praktek Prostitusi Online. Sangat banyak didatangkan pekerja seksual dari luar daerah. Ini perlu mendapat perhatian khusus kapolda Kepri agar pelaku usaha Prostitusi Online dapat diberikan efek jera,” tegasnya. (Red)