Bagan Siapi-api – Diduga terjadi pemotongan gaji secara sepihak terhadap saudari SY oleh pihak Koperasi Brothers. Diketahui SY adalah pekerja kebersihan di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir, dirinya tidak merasa punya hutang atau pun pinjaman kepada pihak koperasi Brother, hal ini dijelaskannya kepada awak media pada hari Sabtu (25/3/2023).
Pengakuannya, SY seharusnya mendapatkan upar dari pekerjaannya sebagai pekerja tukang sapu sebesar Rp. 850.000.,- sesuai kontrak pekerjaan di Dinas Lingkungan Hidup Rokan Hilir. Namun SY hanya menerima upah melalui Koperasi Brother sejumlah Rp. 285.000,-
“Upah saya di potong sebesar Rp. 565.000,- dan yang saya terima hanya Rp. 285.000,- saja,” ungkapnya.
“Berdasarkan nomor urut untuk pengambilan gaji tersebut dengan nomor 107 bernama SY, namun di slip gaji berubah photo SY menjadi photo orang lain, ini merupakan gaji yang pertama saya untuk tahun 2023 ini. Namun dilakukan pemotongan secara sepihak oleh Koperasi Brother,” terang SY.
SY berharap DLH Rohil dapat bertindak tegas, “Saya mengalami kerugian, saya menduga pihak Koperasi Brother tidak profesional, bahkan saya melihat struktur kepengurusan dan anggotanya juga tidak jelas,” ungkap SY.
SY mencoba melaporkan kepada juru bayar atau bendahara pengeluaran gaji kontrak harian lepas kebersihan di dinas lingkungan hidup Rokan Hilir. jawaban yang di terima bahwa pihak bendahara menyuruh SY pertanyakan kembali ke Koperasi Brother.
“Saya langsung kembali ke Koperasi Brother waktu itu pukul 17.00 WIB, namum sampai ketempat tujuan Koperasi Brother telah tutup, dalam hal ini saya merasa di rugikan baik waktu dan materi,” tutup SY.
Saat di konfirmasi melalui WhatsApp ceklis dan telah di baca juga tapi pihak Koperasi Brothers mengatakan, “tidak benar”, hanya sebatas itu jawabannya.
Pekerja harian lepas yang upahnya di bawah UMK/UMR seharunya ini mendapat perhatian pemerintah kabupaten Rohil, apalagi SY bekerja sebagai tukang sapu untuk menjaga kebersihan Kabupaten Rokan Hilir, Sebagian orang mungkin melihat pekerjaan tersebut sangat rendah, tapi jika direnungkan mereka adalah pekerja yang mulia. (Legiman/ WN)