Jambi – Dinas Sosial Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dinsosdukcapil) Provinsi Jambi saat ini telah mempersiapkan peralihan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik ke Digital. Kepala Dinsosdukcapil Provinsi Jambi Arief Munandar mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pusat dan Pemda terkait KTP Digital ini.
“Pelan-pelan menerapkan KTP digital di Kabupaten/Kota. Hal baru ini untuk mengurangi kurangnya blangko di daerah,” kata Arief kepada awak media, Selasa (31/01/2023).
Arief Munandar menjelaskan teknis tanda pengenal tanpa cetak ini menggunakan alat khusus yang teraplikasi di android. “Jadi tak pakai cetak sudah bisa di handphone saja melihatnya,” ujarnya.
Arief Munandar menegaskan bahwa penerapan KTP digital tersebut sudah ada di Jambi namun jumlahnya akan ditingkatkan bertahap. “Saya pastikan alat ini sudah ada di Jambi namun kita akan cek jumlah pastinya di pemkab/pemkot karena pelaksananya masih terbatas. Karena ini hal yang baru, saya perlu informasi dari bawah dulu,” katanya.
Arief mengakui di daerah beberapa waktu lalu sempat mengalami kesulitan dalam pelayanan KTP elektronik langsung cetak di kantor dukcapil. Dimana pencetakan terkendala kurang lebih hingga dua minggu. Namun setelah 5 Januari lalu, Kemendagri melalui Ditjen Dukcapil sudah mendistribusikan blangko KTP sebanyak 20 ribu kemudian langsung didistribusikan ke kabupaten/kota. Dari hasil evaluasi Dinsosdukcapil Provinsi Jambi, kata Arief, dengan jumlah penduduk Provinsi Jambi 3,6 juta membutuhkan blangko KTP 400 ribu hingga 500 ribu.
“Inilah yang digunakan untuk cetak baru seperti untuk pemilih pemula di Pileg dan Pilpres terdapat potensi 68 ribu. Itu yang akan kita kejar untuk blangko cetak KTP-nya,” ujar Arief.
Dari jumlah blangko yang baru terdistribusi saat ini 20 ribu di Jambi, Arief mengakui masih kurang, dan akan dilakukan pendistribusian lanjutan secara bertahap.
Dengan didistribusikannya blanko KTP itu, sejauh ini tidak ada laporan permasalahan setelah pendistribusian awal dan tak diterapkan Surat Keterangan (Suket) lagi sebagai pengganti E-KTP. Yang cetak suket sebelumnya bisa cetak E-KTP sekarang. “Karena kita punya target blangko harus tersedia minimal 2.000 di Kabupaten Kota sehingga pelayanan akan tenang dan tercapai,” tutupnya. (Noval)