Jambi – Puluhan warga yang tergabung dari Organisasi Masyarakat dan Mahasiswa menyusuri sungai terpanjang di Provinsi Jambi demi mencita-citakan air sungai Batanghari bersih dan jernih. Kegiatan tersebut mengunakan perahu rakit terbuat dari bambu yang merupakan sejarah baru bagi Jambi dalam menjaga sungai bersih.
Perjalanan para warga dimulai dari didepan rumah dinas Bupati Kabupaten Sarolangun, Jambi dan finis di Tanggo Rajo, Kota Jambi, namun dalam perjalanan para warga banyak menemui para penambang Emas Ilegal dan penambang Pasir Ilegal di sepanjang sungai, sehingga sungai kotor dan tercemar.
Kornel dari Tim Mikir Berakit yang ikut langsung menyusuri sungai mengatakan, “rakit yang dibawa warga ada sebanyak belasan rakit dari Sarolangun. Dalam perjalanan selama 9 hari bertujuan agar air sungai di jaga tetap bersih,” ujarnya.
Perjalanan diatas sungai pakai rakit dari tanggal 30 Desember 2022 hingga sabtu 7 Januari 2023 rute Sarolangun hingga Tanggo Rajo.
“Sepanjang perjalanan menyelusuri sungai Batanghari tersebut, banyak ditemukan penambang Emas Ilegal, Penambang Pasir Ilegal dan Penambang batu Kerikil Ilegal. Inilah yang membuat air sungai kerus, kotor dan tercemar,” ungkap Kornel.
Dalam perjalanan ada 17 perahu rakit yang di ikuti oleh Mapala Siginjai, Komunitas Independent, Sarolangun Sejahtera, Badan Kesehatan dan Penanggulangan Bencana, Pemuda Pancasila, Lembaga Adat Melayu Provinsi Jambi, Lembaga Adat kabupaten Sarolangun dan Peneliti dari Jakarta (Brim),” jelasnya Sabtu, 7 Januari 2023.
Dari pantauan awak media di Tanggo Rajo Kota Jambi tampak 17 Perahu Rakit yang menyusuri sepanjang sungai terparkir di pinggir sungai dan terlihat juga ribuan masyarakat memadati pinggir sungai melihat perahu rakit yang pertama kali dalam sejarah di Provinsi Jambi.
“Kita sampaikan kepada masyarakat agar selalu menjaga sungai bersih dari tambang ilegal disepanjang sungai dan Mikir Merakit merupakan sejarah pertama kali di Jambi,” pungkasnya. (Noval)