Pekanbaru, titahnews.com – “Selamat hari jadi yang ke-240 Kota Pekanbaru tahun 2024 semoga Pekanbaru semakin maju menjadi Capital City of Sumatra cemerlang dan terbilang”, sampai Hambali Nanda Manurung Sekwan DPRD Kota Pekanbaru saat pidato pembukaan Rapat Paripurna Hari Jadi Kota Pekanbaru yang ke – 240 di Gedung DPRD Kota Pekanbaru pada Minggu (23/6/24).
Rapat Paripurna DPRD Kota Pekanbaru sendiri dalam rangka HUT Ke-240 Kota Pekanbaru digelar bertepatan jatuh pada Ahad 21 Rajab 1445 H atau Minggu 23 Juni 2024 M bertempat di Gedung Rapat Paripurna DPRD Kota Pekanbaru bilangan Jalan Sudirman Kota Pekanbaru.
Rapat paripurna DPRD Kota Pekanbaru dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Ginda Burnama ST MT dari Fraksi Gerindra di dampingi oleh Wakil Ketua Tengku Azwendi dari Fraksi Demokrat, dan Wakil Ketua Ir. Nofrizal dari Fraksi PAN, sedangkan Ketua DPRD Kota Pekanbaru Muhammad Sabarudi ST MT, dari Fraksi PKS absen dalam rapat paripurna kali ini karena sedang melaksanakan ibadah haji.
Tak ketinggalan menempati kursi dewan yang terhormat hadir Anggota DPRD Kota Pekanbaru dengan menggunakan baju seragam lengkap Teluk Belanga berwarna biru beserta songket dan tanjaknya bagi anggota dewan yang laki-laki sedangkan anggota dewan perempuan menggunakan baju kurung bewarna biru dengan bawahan songket serta selendang songket senada.
Pimpinan Rapat paripurna Ginda Burnama ST MT dari Fraksi Partai Gerindra dalam membuka sidang istimewa ini mengimbau jangan pernah melupakan perjuangan yang telah dilakukan oleh para pejuang pendahulu di masa lalu, bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan jasa para pejuangnya. Dia mengatakan, bahwa dahulunya Pekanbaru bernama Senapelan berdiri 21 Rajab hari Selasa tahun 1204 H bersamaan dengan 23 Juni 1784 M didirikan oleh Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazamsyah.
Gelaran acara ini di hadiri langsung oleh PJ Gubri SF. Hariyanto, mantan Gubri Saleh Djasit, anggota DPR RI dapil Riau, anggota DPD RI dapil Riau, Walikota Pekanbaru pada masanya Dr.Firdaus,ST.,MT, Wakil Walikota Pekanbaru pada masanya H. Ayat Cahyadi, S.Si, dan PJ Walikota Pekanbaru pada masanya H. Edward Sanger,SH,M.Si dan Muflihun,.S.STP.,M.Si., Forkompinda, Tokoh Masyarakat, para Ketua Organisasi Kemasyarakatan, Camat dan Lurah se-Kota Pekanbaru, Ketua DPRD se-Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau, Ketua Bawaslu, Ketua KPU, Bupati dan Walikota se-Provinsi Riau dan tamu kehormatan lainya.
Dalam rangkaian acara ini para tamu undangan dan peserta sidang dibuat terhanyut dalam suasana penuh khidmat saat diputar video Film Dokumenter mengisahkan asal muasal Kota Pekanbaru yang di buka oleh Sultan Muhammas Abdul Jalil Muazzam Syah dengan pusat pemerintahan di beri nama Senapelan, kemudian berganti nama menjadi Pekanbaru.
Telah banyak pembangunan yang dilakukan oleh Sultan Muhammad Abdul Jalil Muazzam Syah sejak naik tahta pada tahun 1766 M seperti pelabuhan besar berada di Pinggir Sungai Siak yang kini dikenal Pelabuhan Pelindo, Mesjid Raya di bangun pada tahun 1762 sekarang terletak di Jalan Senapelan . Kepemimpinan Abdul Jalil Muazzam Syah berakhir pada saat anaknya Sultan Muhammad Ali di angkat menjadi Sultan Muda tahun 1779 bergelar Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazamsyah.
Patut di ketahui bahwa Kota Pekanbaru sejak berdirinya mempunyai 17 Walikota dari dilantiknya Walikota Pertama Datuk Wan Abdurrahman pada 17 Mei 1946. Dalam sejarah berdirinya Kota Pekanbaru tertulis berdasarkan Ketetapan Gubernur Sumatera di Medan tanggal 17 Mei 1946 No. 103, Pekanbaru dijadikan daerah otonom yang disebut Haminte atau Kota B dan berdasarkan UU No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah sebutan Kotamadya berubah menjadi Kota Pekanbaru dan Kota Pekanbaru yang kemudian ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2005 dengan pimpinan terakhir sekarang Pj Walikota Risnandar Mahiwa dilantik pada 22 Mei 2024.
Menurut keterangan yang di sampaikan oleh Pj Walikota Risnandar Mahiwa dalam pidato sambutanya Selama tahun 2023, Pekanbaru mencatat nilai PDRB atau Pendapatan Domestik Ekonomi Bruto sebesar 159,96 Triliun Rupiah, angka ini menempatkan Pekanbaru sebagai daerah dengan PDRB sangat tinggi, bukan saja di Riau dan Sumatera tapi di Indonesia, dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,06% diatas pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya sebesar 5,04%, sementara laju inflasi years on years sebesar 2,96% berada dalam range target yang ditetapkan pemerintah, yaitu sebesar 3+1% .
Dikatakanya lebih lanjut, saat ini IPM sebagai salah satu indikator dan instrumen untuk mengukur keberhasilan pembangunan suatu daerah, dapat menunjukkan tingkat kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan masyarakat suatu daerah secara umum. Dari data Dia juga menyampaikan, bahwa sesuai data BPS dapat ditunjukan bahwa pengeluaran rata-rata masyarakat pertahunnya sudah mencapai 14,98 Juta Rupiah, usia harapan hidup 73,02 tahun, dan rata-rata lama sekolah sudah mencapai 11,94 tahun, hampir 12 tahun memenuhi target program wajib belajar secara nasional. Artinya dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan masyarakat di Pekanbaru sudah cukup baik, dan selalu menunjukkan peningkatan setiap tahunnya.
Tak lupa pula Pj Walikota Risnandar Mahiwa menyinggung tentang angak kemiskinan masyarakat Kota Pekanbaru, menurutnya berdasrakan dari data kemiskinan, Pekanbaru termasuk dalam kategori rendah yaitu 3,16%, jauh dibawah angka nasional yaitu sebesar 9,36% dan Propinsi Riau sebesar 6,68%. Sedangkan untuk kemiskinan ekstrim, saat ini masih tersisa 708 KK.
Lebih lanjut dia mengulas terkait data Penggangguran, trend yang terjadi di Kota Pekanbaru terjadi penurunan dari tahun sebelumnya yaitu 6,4% pada tahun 2022 menjadi 6,2% pada tahun 2023. Walaupun demikian angka ini masih relatif lebih tinggi dari angka Nasional sebesar 5,32% dan Provinsi Riau sebesar 4,23%. Hal ini disebabkan, karena tingginya arus urbanisasi yang masuk ke Pekanbaru terutama dari golongan usia produktif untuk mencari lapangan pekerjaan yang tidak semuanya terserap oleh dunia usaha, sehingga berdampak terhadap peningkatan angka pengangguran di Kota Pekanbaru.
Sementara itu sesuai data UMKM, diakatakanya terjadi peningkatan tumbuhnya enterpreneur- enterpreneur baru, dari semula 25.698 pada tahun 2022, meningkat menjadi 26.648 pada tahun 2023. Salah satu pemicunya adalah faktor kemudahan berusaha, dan adopsi kemajuan digital terutama dalam pemanfaatan ekonomi digital yang tumbuh pesat di Pekanbaru, disamping peningkatan akses kepada keuangan dan permodalan.
Terakhir, mengulas penanganan stunting, angka prevelensi Kota Pekanbaru sudah mencapai 8,7% dengan kasus stunting sebanyak 221 balita, angka ini lebih baik dari capaian Propinsi Riau yaitu sebesar 13,6% maupun nasional sebesar 21,5%.
Awak media usai rapat paripurna HUT ke – 240 Kota Pekanbaru meminta keterangan lebih lanjut kepada Pj Walikota Risnandar Mahiwa mengatakan bahwa setelah satu bulan memimpin Kota Pekanbaru tentu banyak kekurangan yang dilakukan, namun fokus utama dalam masa transisi ini adalah menyukseskan pemilihan kepala daerah yang akan dilaksanakan tidak lama lagi.
“Dalam satu bulan rangkaian acara memperingati HUT ke 240 Kota Pekanbaru tentu banyak kekurangan yang dirasakan oleh masyarat, pada masa kepemimpinan saya saat ini di masa transisi saat ini, Insya Allah banyak agenda kerja yang akan dilaksankan salah satunya Kami mengajak seluruh masyarakat Kota Pekanbaru untuk mensukuseskan agenda pemilihan kepala daerah 2024 di tanggal 27 November di hari Rabu, Saya secara pribadi mengajak masyarakat Kota Pekanbaru untuk dapat berpartisipasi dalam melahirkan putra putri terbaik Pekanbaru yang akan memimpin lima tahun kedepan dengan legitimasi yang sangat kuat”, kata Risnandar Mahiwa.
“Dimasa transisi ini Insya Allah yang bisa Saya lakukan untuk jangka pendek, Saya tidak bisa melakukan dalam waktu jangka menengah dan jangka Panjang dalam sisi kebersihan kota, sisi penanggulangan banjir dan melaksanakan aturan yang sudah ada tertibnya pelaksanaan di parkiran maupun ketertiban umum yang sudah ada tentunya ini sudah ada perda dan ini akan Saya lakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku”, sambung Risnandar Mahiwa.
“Harapan Saya masyarakat ikut serta karena Saya merasa ga mampu untuk menyelesaikan urusan jangka Panjang kemudian Saya didesak untuk menyelesaikan, kemarin Kami sudah rapat sesuai hasil rapat Kami telah membuat Tim Satgas sendiri yang selama ini terpisah PUPR berkerja sendiri, DLHK bekerja sendiri, BNPB bekerja sendiri, jadi Saya satukan menjadi satu Tim Posko kemudian penganggaranya kita gunakan untuk intervensi titik-titik mana yang akan kita lakukan.
“Nah, ini akan Saya evaluasi dan setiap jumat kita akan lakukan hal yang simple saja ini sebenarnya ingin menggerakan kepada masyarakat untuk melakukan kerja bhakti gotong royong di wilayah masing-masing maupun di wilayah perkantoran. Untuk Sampah sendiri setelah Saya cek adanya syarat yang kurang, sudah adanya berjalan kan pemerintah ada mengelola sebagian dan swasta ada mengelola sebagian inilah nantinya yang akan mendudukan kebijakan-kebijakan kedepan.
“Namun sekali lagi ini hanya jangka pendek karena kewenangan yang diberikan kepada kami sangat terbatas dan waktunya juga tidak cukup tetapi Insya Allah dengan sinergi seperti Pak Gubernur sampaikan begitu Saya ga mampu Saya soan kepada Pak Gubernur untuk meminta kebijakan pak Gubernur selaku perwakilan pemerintah pusat untuk membantu Kota Pekanbaru, tadi Pak gubernur menjelaskan banyak persolan yang telah beliau bantu sepert jalan, dana transfer dari provinsi ke kota”, tutupnya.
Rangkaian acara hiburan juga diadakan didalam merayakan HUT ke -240 Kota Pekanbaru adanya tari=tarian dan penampilan Grup Musik Orkes Melayu Lebah Bergantung berasal dari Kota Medan yang cukup terkenal dengan tembang lawas berisikan pantun-pantun lucu yang dikemas dalam nuansa langgam melayu.